Perbedaan anatomi dan fisiologi alat kelamin wanita dan pria menyebabkan gambaran klinis dan perjalanan kencing bernanah memiliki perbedaan pada keduanya. Lalu, apa saja resiko kencing nanah yang bisa menginfeksi pada pria dan wanita? Serta, dimana letak perbedaannya? Ulasan berikut akan membahas beberapa risiko yang bisa terjadi saat Anda terinfeksi.
Kencing nanah atau gonore adalah salah satu jenis Infeksi menular seksual yang paling banyak terjadi di dunia. Infeksi menular seksual bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, parasit, atau jamur. Sedangkan penyakit ini disebabkan oleh infeksi mikroba jenis bakteri bernama Neiserria gonorrhoeae.
Bakteri Neiserria gonorrhoeae merupakan bakteri diplococcus gram negatif, bersifat tahan asam dan berbentuk biji kopi berukuran lebar 0,8 µm dan panjang 1,6 µm. Bakteri ini dikenal memiliki kemampuan resistensi yang tinggi terhadap antibiotik.
Anda bisa berisiko terinfeksi penyakit gonore dengan melakukan seks genital, oral, atau anal tanpa menggunakan pelindung (misal, kondom) dengan penderita. Malahan bisa juga menderita kutil yang gejala kutil kelamin cukup sulit dideteksi.
Biasanya, untuk mendeteksi kemungkinan Anda terinfeksi, dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap sampel urine Anda. Serta, sampel daerah yang terkena infeksi (misal, vagina, rectum, uretra, atau jaringan tenggorokan) menggunakan metode hapusan. Kemudian akan dilakukan uji laboratorium pada kedua sampel tersebut.
Risiko Gejala Kencing Nanah Yang Muncul?
Biasanya, saat pertama kali terinfeksi Anda tidak akan merasakan gejala apapun. Gejala baru akan muncul pada hari ke 10 – 20 pasca Anda terinfeksi. Selain itu, pada wanita dan pria akan memunculkan risiko gejala yang berbeda.
Gejala yang berisiko muncul pada wanita, yaitu:
- Keluar cairan tidak biasa dari vagina dan berwarna sedikit kehijauan
- Frekuensi buang air kecil meningkat
- Rasa nyeri dan panas saat buang air kecil
- Muncul flek di luar siklus menstruasi
- Vagina nyeri saat berhubungan seksual
- Rasa sakit di perut bagian bawah atau panggul
- Pembengkakan pada vulva
- Sakit tenggorokan setelah melakukan seks oral
- Anus mengeluarkan cairan setelah melakukan seks anal
Gejala yang berisiko muncul pada pria, yaitu:
- Frekuensi buang air kecil meningkat
- Penis mengeluarkan cairan berwarna putih, kuning, krem, atau kehijauan (nanah)
- Bengkak dan kemerahan pada kulup penis
- Testis terasa nyeri
- Sakit tenggorokan setelah melakukan seks oral
- Anus mengeluarkan cairan setelah melakukan seks anal
Apa Risiko Kencing Nanah yang Tidak Diobati?
Apabila muncul gejala di atas, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kelamin untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Jika tidak, Anda bisa mengalami beberapa resiko kencing nanah berikut ini:
Risiko pada wanita yaitu:
- Menyebabkan penyakit radang panggul (PID/pelvic inflamatory disease)
- Merusak tuba fallopi(yang membawa sel telur ke uterus/rahim)
- Infertilitas atau ketidaksuburan, sulit mempunyai anak
- Menyebabkan kehamilan ektopik, sel telur berkembang di luar rahim.
Risiko pada pria yaitu :
- Menyebabkan epididymitis, rasa sakit di daerah testis
- Infertilitas atau ketidaksuburan, sulit mempunyai anak
- Menyebabkan uretritis, luka pada uretra penyebab susah buang air kecil.
Selain itu, kencing disertai nanah bisa berisiko menyebabkan gonococcal opthalmia pada bayi yang baru lahir. Akibatnya fatal, menyebabkan kebutaan permanen. Bahkan, penyakit ini bisa meningkatkan risiko terserang HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).Itulah beberapa resiko kencing nanah yang bisa terjadi pada wanita dan pria. Semoga Anda terhindar dari risiko terinfeksi permasalahan tersebut.